Tata Cara Mandi Wajib!!
Jangan sampai Sholatmu Gugur, hanya karena salah melaksanakan mandi wajib!!! |
Cara
Mandi Wajib
Beberapa
kali konsultasisyariah.com mendapatkan pertanyaan tentang tata cara mandi
wajib. Banyaknya pertanyaan semacam ini menunjukkan semangat kaum muslimin
dalam memperhatikan aturan agamanya. Kita ucapkan alhamdulillah, dan semoga
antusias semacam ini juga diberikan pada praktik ibadah yang lainnya.
Bagian
dari kesempurnaan syariat Islam, Allah mengutus nabi-Nya dari kalangan manusia.
Beliau menikah, berkeluarga, dan melakukan aktivitas sebagaimana layaknya
manusia. Sehingga setiap orang bisa meneladani beliau dalam setiap aktivitas
hidup yang dia lakukan.
Berkat
rahmat Allah kemudian jasa besar para istri beliau, kita bisa mengetahui
bagaimana tata cara mandi junub beliau, yang itu tidak mungkin bisa diketahui
oleh orang lain. Karena itu, kita patut berterima kasih kepada para istri
beliau, ibunda kaum mukminin, yang telah mengabarkan kepada umat tentang
aktivitas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di rumah. Bukan sebaliknya,
justru mencela dan menghina para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sebagaimana yang dilakukan orang Syiah. Bukti tentang ini sangat banyak dan
bisa Anda dapatkan di literatur syiah dan rekaman video ceramah mereka.
Tata
Cara Mandi Wajib
Berkaitan
dengan mandi wajib, terdapat dua hadis pokok yang bisa kita jadikan sebagai
acuan. Dua hadis ini berasal dari dua istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, Aisyah dan Maimunah radhiallahu ‘anhuma.
Hadis
Pertama: hadis Aisyah radhiallahu ‘anha,
عَنْ
عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه
وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ
يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ
، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ
بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari
Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak
tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau
memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya,
kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak
tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengguyurkan air ke seluruh
badannya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Hadis
Kedua:
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه
وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ
مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ
مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ
غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى
جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Dari
Ibnu Abbas, bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua
tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu beliau
menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, kemudian beliau
mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah.
Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau
membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali
dan mengguyur seluruh badannya. Selanjutnya, beliau bergeser dari posisi semula
lalu mencuci kedua kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan
Muslim no. 317)
Dengan
menggabungkan hadis di atas, bisa kita simpulkan urutan tata cara mandi sebagai
berikut:
1.
Menuangkan air dan Mencuci kedua tangan
2.
Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri.
Kita juga bisa gunakan gayung untuk kegiatan ini.
3.
Menggosokkan tangan kiri ke tanah. Tujuannya adalah untuk membersihkan kotoran
kemaluan yang menempel di tangan. Ini bisa kita ganti dengan sabun.
4.
Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan
berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki. Karena bagian ini diakhirkan.
5.
ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan air.
Sampai seluruh kepala dan rambut basah.
6.
Siram kepala 3 kali, dilanjutkan dengan menyiram seluruh anggota badan.
7.
Mengguyur air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan.
Dari
Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata,
كَانَ
النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ
وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai
sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang
baik-baik).” (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
Jangan
lupa untuk digosok, terutama di bagian badan yang tersembunyi. Pastikan semua
badan Anda basah.
8.
berpindah tempat, dan cuci kedua kaki. Jangan lupa, sela-selai jari kaki,
sampai Anda yakin seluruh kaki Anda basah.
Allahu
a’lam
Ditulis
oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Lihat
pembahasan terkait: Tata Cara Mandi Wajib Khusus Wanita.
Read
more about FIKIH by www.konsultasisyariah.com
Sumber:
https://aslibumiayu.net/6004-tata-cara-mandi-wajib-banyak-juga-yang-belu-tahu-caranya.html#comment-34977
Komentar
Posting Komentar